Jumat, 12 Juni 2015

Untukmu Ibu

Adzan subuh berkumandang dari mikrofon masjid. Suara sang muadzin begitu merdu meliuk-liuk di pagi yang masih basah. Belum terdengar kokok ayam. tapi ibu sudah membangunkan ku seperti biasanya untuk menunaikan ibadah kepada sang Maha Pencipta. Dengan tergopoh-gopoh aku berjalan sempoyongan menuju keran yang hanya berjarak beberapa meter dari kamarku. Air masih seperti es yang baru meleleh menusuk-nusuk permukaan kulitku. Lalu setelah semuanya aku tunaikan barulah aku beranjak menuju dapur.
Dapur ibuku hanya sebuah ruangan sempit yang tak lebih besar dari kamar tidurku. Ada sebuah tungku api untuk memasak air dan satu buah kompor minyak tanah untuk memasak lauk-pauk.. di sisi sebelah kiri piring-piring berjejer rapi serta gelas-gelas tertancap kuat pada rak besi. Lalu di dinding yang setengahnya hanya terbuat dari kayu menepel dua panci dengan ukuran berbeda, satu buah wajan dan satu buah nampan bundar. Di tengah langit-langit rumah tergantun bohlam yang hanya memberikan cahaya kuning sekedarnya. Di sinilah ibuku membuat kue-kue tradisionalnya untuk kemudian ia jajakan di pasar.
Ibu pun memulai kegiatan rutinnya. Mula-mula ia mengambil semangkuk besar tepung beras yang ia taruh dalam wadah cekung, kemudian ia menambahkan 3 gelas air dan satu sendok garam, sembari tangannya mengaduk-aduk dengan menggunakan sendok kayu. Setelah semuanya tercampur rata barulah ia membentuk satu persatu menjadi bulatan yang kemudian ia pipihkan dan ia goreng. Bila telah matang maka ia akan mencelupkan pada mangkuk yang sudah berisi gula aren yang telah dilarutkan. Kemudian untuk kue kedua kali ini ia menggunakan tepung terigu yang dicampur dengan air gula dan santan. Setelah tercampur rata adonan tersebut ia bentuk kotak dan pada bagian tengahnya ia sisipkan pisang manis yang sudah dipotong memanjang lalu ia membungkusnya dengan daun pisang untuk kemudian ia kukus. Dari kesemua tahapan yang ibu lakukan, tugasku hanyalah satu. Membantu memasukkan kue-kue yang telah jadi ke dalam keranjang kemudian menhitung jumlahnya.
Pekerjaan ini telah dilakoninya 15 tahun yang lalu pasca ia ditinggal mati oleh suaminya. Satu rumah kecil, satu anak perempun dan beberapa ratus ribu uang pesangon menajdi warisan terakhir yang ia terima, disamping status Janda yang masih disandangnya hingga kini. Aku masih sangat kecil saat itu. Usiaku baru 7 tahun dan baru saja memulai memakai seragam merah putiih.
Pagi mulai menampakkan wujudnya. Sinar-sinar putih mulai meringsek masuk melalui cela-cela dinding. Ciut-ciut burung kutilang di luar sana bernyanyi begitu girang. Suara-suara kehidupan mulai timbul satu persatu. Ibu telah selesai menyelesaikan pekerjaan dan aku pun demikian. 100 biji kue telah aku atur sejajar seperti barisan prajurit dalam 2 keranjang. Tepat pukul 07:00 ibu telah bersiap-siap berangkat. Matahari masih terasa hangat. Ibu memelukku erat lalu kemudian pamit dan segera naik ke becak langgananya. Di ambang pintu mataku mengawal kepergian ibu sampai sosoknya tak terlihat.
“Harapan adalah salah satu hal yang terindah yang pernah kita miliki. Tanpa harapan hidup akan kosong.” Begitulah salah satu ungkapan yang pernah aku baca. Bagi ibuku, aku adalah satu-satunya harapan dalam hidup. Ia rela berdamai dengan takdir. Ia kukuh bertahan dari sekelumit peesoaln hidup dan penderitaan yang menggerogotinya. Memulai paginya di dapur yang sempit berasap dan menghabiskan siang dan sorenya di pasar lapang yang beraroma aneh. Namun ia jalani dengan penuh ketabahan semata-mata demi memenuhi kebutuhan kami berdua. Dari hasil penjualannya setiap hari selalu ia sisihkan untuk menyetor pada tempatku menimba ilmu. Selebihnya cukuplah untuk mengganjal perut kami dua kali sehari.
Satu ketika aku menungguinya di ambang pintu. Adzan mghrib telah lewat langit juga sudah mulai pucat. Jalan-jalan mulai lengang, tapi ia belum juga terlihat. Rasa was-was mulai menyelimutiku. Sesekali aku mondar-mandir untuk meredam sedikit kegelisahaanku. Tapi hingga larut ia belum juga kembali. Akhirnya aku memutuskan untuk menyusul ia ke pasar. Tapi saat aku tiba di sana tak ada satuu pun kios yang masih terbuka.. Semua telah ditinggal pemiliknya. Aku berjalan menyusuri jalanan yang sempit dan agak becek. Langkaku pelan dan mataku menjelajah setiap lorong-lorong pasar, tapi tetap tak ku temui sosok ibuku. Setelah lelah mencari aku kemudian menayakan keberadaan ibuku pada warga yang bermukim di sana. Dari informasi yang aku dapat ibuku saat ini berada di pasar malam dekat pinggiran kota.
Saat itu aku memilih berjalan kaki. Satu kilometer adalah jarak yang harus kutempuh. Sedangkan malam semakin merambat. Jalanan mulai lengang. Angin mengendus-endus melalui cela ranting pepohonan. Jengkrik berjingkrak-jingkrak sambil bersautan. Kelap kelip lampu jalan kujadikan penerang. Sesekali lampu kendaraan meyorot tubuhku dari belakang kemudian akan melaju kencang dan hilang di balik tikungan. Aku mengayuh langkahku lebih cepat agar segera sampai di tujuan.
Dari arah kejauhan cahaya-cahaya berserakan. Komedi putar berputar-putar. Jeritan suara-suara sumbang semakin lama kini semakin nyaring. Bianglala telah dinaikkan pada ketinggian tertentu. Lalu yang kurasakan keheningan tiba-tiba sirna. Aku menarik nafas panjang dan menghembuskan pelan-pelan. Ada sesuatu yang tercekat di tenggorokan leherku.
Aku telah tiba. Suasana terang benderang. Anak-anak berlarian kesana kemari. Para muda-mudi tertawa genit. Di setiap tempat permainan berjubel antrian panjang.. Pedagang-pedagang berteriak-teriak dengan suara lantang. Dan aku menagkap sosoknya. dia duduk di bangku kayu tak jauh dari tempat ku berdiri. Matanya memperhatikan setiap orang yang berlalu lalang. Suaranya yang lemah sesekali terdengar “kue-kue”. Namun usahanya tak terbalas, tak ada satu pun orang yang menoleh ataupun sekedar singgah menayakan barang dagangannya. Sesekali ia membuka keranjang kuenya yang masih terisi penuh. wajahnya tampak lesu, sinar matanya redup, tubuh ringkihnya lemah.
Pandangaku nanar. Ada perasaan menjarah ku seketika. Dadaku terasa sesak. Air mata yang sejak tadi bersembunyi di kedua bola mataku kini meronta-ronta ingin keluar. Satu persatu bercucuran tanpa bisa ku bendung. Pipiku basah mataku memerah Aku terisak menahan tangis yang semakin menjadi.
Beberapa tarikan nafas kuambil. Saat ku rasa jauh lebih tenang aku mulai menghampirinya. Wajahnya sedikit terkejut saat melihatku. Lalu air mataku kembali terurai.. Kini semakin deras. Aku memeluknya erat-erat dan tangisku semakin tak terbendung. Kurasakan tangan lemahnya mengusap punggungku. Seperti mengerti maksud kedatanganku dia pun segera bangkit dari duduknya dan menggiring ku pulang. Kami pulang melewati jalan yang tadi aku lalui. Aku membawa keranjang kuenya dan ia merangkul tanganku. Kelap kelip lampu jalan masih jadi penerang. Jengkrik masih asyik berjingkrak-jingkrak. Lalu di belakangku cahaya pasar malam perlahan-lahan meredup.
Malam itu kami memilih tidur bersama. Kami saling berhadapan. Lampu di langit-langit rumah menghadiahkan kami cahaya kuning. Malam belum beranjak meninggalkan kami. Sesekali terdengar burung gagak dari kejauhan Ibu mengusap rambutku dengan lembut. Saat-saat seperti ini biasanya ia menceritakan padaku kisah Para Nabi dan Rasul yang penuh hikmah dan pelajaran. Sampai katup mata ku tertutup rapat, ia terlelap dan malam menjemput pagi.
Tubuhnaya kini tak sekuat dulu. Keriput-keriput halus mulai bermunculan di wajahnya. Usianya juga mulai memasuki gerbang senja. Namun semangatnya masih seperti api yang berkobar-kobar. Tak pernah sekalipun kata mengeluh meluncur dari mulutnya, meskipun aku seringkali membebaninya dengan biaya pendidikan yang tinggi. Aku ingat ia pernah mengatakan padaku. “Carilah ilmu selagi kau bisa nak, karena itulah satu-satunya harta yang tidak pernah akan hilang, dirampas orang ataupun di curi. Dan tetaplah berada di jalan lurus dan benar maka kebagiaan akan datang padamu”.
Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di telingaku. Merangsang kinerja otakku untuk terus menimba ilmu dari tahun ketahun. Menumbukan kepercayaan diriku. Dia adalah sumber inspirasi terbesar dalam hidupku. Dia adalah Malaikat nyata yang dikirim oleh Sang Pencipta untukku. Saat itulah aku tanamkan janji dalam hatiku. Untuk kelak menjadi orang yang berhasil dalam hidup dan akan membahagiakan dirinya.
Hari yang ditunggu-tunggu oleh ibuku tiba. Dia memakai pakaian terbaiknya. Kebaya berwarna putih yang ia padukan dengan rok cokelat bercorak batik. Meskipun terlihat sedikit kuno tapi ibu terlihat anggun memakainya. Rambutnya ia sanggul tinggi dan ia selipkan jepitan di kanan kirinya. Bedak mencerahkan wajahnya. Gincu memerahkan bibirnya. Pensil mata menajamkan tatapannya. Dan Aroma wangi menguap dari tubuhnya. Sedangkan aku mengenakan baju toga dengan dandanan sedikit menor. Kami menaiki becak langganan ibuku. Udara sangat cerah. Angin bertiup pada garisnya dan matahari tertawa-tawa riang. Di sepanjang jalan senyum ibu tak pernah luntur dari wajahnya. Sesekali ia merapikan sanggulnya dan menambah polesan bedaknya.
Kami telah tiba di dalam gedung yang mulai disesaki manusia. Aku menuntun ibuku ke tempat tamu undangan, Lalu aku berbaur bersama para calon Sarjana Muda. Pambawa acara membuka acara. Ia mempersilahkan para pengajar memberikan kata sambutan. Setelah itu, ia memanggil saru persatu nama kami untuk kemudian melakukan penobatan titel. Kami dihadiahi sebuah kertas yang digulung memanjang berisi sertifikat kelulusan dan yang bewenang dipersilahkan menggeser tali dari topi kami. Setelah prosesi sebagaimana mestinya telah dilakukan, kami kembali pada tempat duduk semula dan menunggu hingga acara berakhir.
ibu telah menungguku di depan gedung. Senyumnya mengembang, Matanya berkaca-kaca. Ia membelai pipiku dengan lembut dan mengucapkan selamat untukku. Kali ini aku kembali memeluknya. Air mata kebahagiaan menetes begitu saja tanpa kuduga. Juru foto menghampiri kami berdua. Dan senyum kami melebar saat kilatan kamera.
“Ini adalah hadiah untuk mu ibu”

Selasa, 31 Maret 2015

BAHASA INGGRIS BISNIS 2


  1. PARAGRAF 

     Hellooo!!! I want to tell about my family tree. My name is Rizky Sunardi. I’m 21st years old. My friends call my name Rizky. I’m the oldest in my family. I have one sister and one brother. Her name is Tiya. She is a smart girl , kind and uncommunicative, but sometimes she is vey happy when saw her the video funny. And my little brother is Adi.  She is very nice, funny and smart. She is little bit like me.
Now, I still studying at Gunadarma University with faculty of economic management for last semester. And my sister she is study at 8 Senior High School, my brother study at Bani Saleh Junior High School. After school they are go to home for sleeping, eating, and studying. My mom and dad come home at 09.00pm. My mom she is a best mom, she is hero of our life, she is very lovely for her child. My dad he is very responsibility, best dad I had.
My sister plan for her college. She is want to be a nurse. I hope she is reach her dreamFor my brother, I hope the test UN success. My sister and my brother and for all my family I hope all of them will be a success. My family is the best family I had.
     My brother can play football very good. Because he is always exercise for his hobby. And my sister she is love music and all about korea. Every night my family watching favorite tv show. This year my sister, my brother and I will be a success person. I love my family.


Subject : Red
Verbs : Orange
Complement : Green  
Modifiers : Blue

   

TENSE

II.                TENSE

1.      Simple Present Tense is the one which we use when an action is happening right now, or when it happens regularly (or unceasingly, which is why it’s sometimes called present indefinite). Examples :
a.       She likes eating out
b.      The children are naughty

2.      Simple Past Tense is used to talk about finished actions that happened at a specific time in the pastExamples :
a.       I was a stamp collector
b.      The teacher came

3.      Simple Future Tense is used to refer to actions that will take place after the act of speaking or writing. Examples :
a.       You will win
b.      They are going to come

4.      Pronoun is a word that replaces a noun in a sentence. Pronouns are used so that our language is not cumbersome with the same nouns being repeated over and over in a paragraph. Examples :
a.       This
b.      She

5.      Singular Noun is a noun that refers to only one person, one place, one thing, or one idea  Examples :
a.       Book
b.      Car

6.      Plural Noun  is a word that indicates that there is more than one person, animal,  place, thing, or idea. Examples :
a.       Books
b.      Cars

SOURCES : http://annisatitisari.blogspot.com/

Jumat, 09 Januari 2015

Pasific Place @america

Foto saat Kunjungan


















@america resmi didirikan pada tanggal 2 Desember 2010 dengan tujuan mengenalkan Amerika Serikat melalui diskusi, pertunjukan budaya, debat, kompetsi, dan pameran. @amerika ini berlokasi di pusat Central Business District Sudirman, lantai 3 Pasific Place Mall, Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Kebayoran Baru. Yang dibuka setiap hari jam 13.00 – 21.00 dan biaya masuk gratis

@america adalah pusat kebudayaan abad ke-21 yang pertama kali di dunia yang dibangun dengan teknologi canggih di mana kita dapat menjelajahi dan mengeksploriasi Amerika Serikat serta mengungkapkan pikiran dan gagasan tentang Amerika. Di @america kita bisa menemui teknologi tinggi dan belajar lebih banyak tentang Amerika Serikat. Melalui diskusi, webchat, pertunjukan budaya, debat, kompetisi, dan pameran, kita dapat mengalami yang terbaik dari Amerika, seperti idealismenya, kreativitas, dan keanekaragaman.

Education USA menawarkan saran-saran tentang pendidikan di @america, bebas biaya. Di @america, kita bisa menemui advisor berpengalaman untuk mendapatkan informasi tentang belajar di Amerika Serikat. Dengan bangga @america melayani calon-calon pelajar dan orang tua mereka di @america.
Layanan yang tersedia :
  • Tanya jawab tatap muka tanpa perjanjian terlebih dahulu,
  • Bantuan dalam menentukan lembaga pendidikan mana yang cocok,
  • Evaluasi resume,
  • Meninjau esai pendaftaran masuk.
  • Informasi tentang ujian masuk dan tes standarisasi.
  • Bantuan dalam mencari informasi beasiswa.

Menurut @america ada lima langkah untuk mengejar pendidikan anda di Amerika Serikat :
1)      Riset.
Cari lembaga pendidikan yang cocok untuk anda.
2)      Aplikasi.
Rencanakan jauh-jauh hari, tulis esai yang baik, atur tenggat, dan pastikan setiap bagian dari aplikasi anda lengkap.
3)      Keuangan.
Mulailah perencanaan keuangan anda sejak awal.
4)      Visa.
Siapkan semua dokumen dan pelajari proses dan persyaratan visa.

5)      Mengemas barang.



Jumat, 31 Oktober 2014

Pengertian Amoral dan Contoh Kasus Bisnis Amoral

Pengertian Amoral dan Contoh Kasus Bisnis Amoral



                  Pengertian Amoral
                 

                        adjektiva

  1. tidak bermoral; tidak berakhlak (adjektiva)
Contoh:
memeras para pensiunan adalah tindakan
glosarium 
Perilaku sosial yang menunjukkan pelanggaran terhadap etika dan norma sosial yang berlaku (glosarium)

                  Contoh Kasus Bisnis Amoral

Bisnis amoral mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungan sama sekali. Bisnis tidak punya sangkut paut dengan etika dan moralitas. Keduanya adalah dua bidang yang terpisah satu sama lain. Etika justru bertentangan dengan bisnis yang ketat, maka orang bisnis tiak perlu memperhatikan imbauan-imbauan, norma-norma dan nilai-nilai moral. Seperti sogok, suap, kolusi, monopoli dan nepotisme
            Dugaan penggelapan pajak yang dilakukan pihak perusahaan IM3 dengan cara memanipulasi Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai ( SPT Masa PPN) ke kantor pajak untuk tahun buku Desember 2001 dan Desember 2002. Jika pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran, dapat direstitusi atau ditarik kembali.Karena itu, IM3 melakukan restitusi sebesar Rp 65,7 miliar.
            750 penanam modal asing (PMA) terindikasi tidak membayar pajak dengan cara melaporkan rugi selama lima tahun terakhir secara berturut-turut. Dalam kasus ini terungkap bahwa pihak manajemen berkonspirasi dengan para pejabat tinggi negara dan otoritas terkait dalam melakukan penipuan akuntansi. Manajemen juga melakukan konspirasi dengan auditor dari kantor akuntan publik dalam melakukan manipulasi laba yang menguntungkan dirinya dan korporasi, sehingga merugikan banyak pihak dan pemerintah. Kemungkinan telah terjadi mekanisme penyuapan dalam kasus tersebut. Pihak pemerintah dan DPR perlu segera membentuk tim auditor independen yang kompeten dan kredibel untuk melakukan audit investigatif atau audit forensik untuk membedah laporan keuangan dari 750 PMA yang tidak membayar pajak. Korporasi multinasional yang secara sengaja terbukti tidak memenuhi kewajiban ekonomi, hukum, dan sosialnya bisa dicabut izin operasinya dan dilarang beroperasi di negara berkembang.

                                                                        
Sumber :

                                                                                                                                            

Kamis, 30 Oktober 2014

TUGAS SOFTSKIL

Etika Utilitarianisme


1.Kriteria dan Prinsip Utilitarianisme
Ada tiga kriteria objektif dijadikan dasar objektif sekaligus norma untuk menilai kebijaksanaan atau tindakan.
a.Manfaat : bahwa kebijkaan atau tindakan tertentu dapat mandatangkan manfaat atau kegunaan tertentu.
b.Manfaat terbesar : sama halnya seperti yang di atas, mendatangkan manfaat yang lebih besar dalam situasi yang lebih besar. Tujuannya meminimisasikan kerugian sekecil mungkin.
c.Pertanyaan mengenai menfaat : manfatnya untuk siapa? Saya, dia, mereka atau kita.
Kriteria yang sekaligus menjadi pegangan objektif etika Utilitarianisme adalah manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang.
Dengan kata lain, kebijakan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut Utilitarianisme adalah kebijakan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang atau tindakan yang memberika kerugian bagi sekecil orang / kelompok tertentu.
Atas dasar ketiga Kriteria tersebut, etika Utilitarianisme memiliki tiga pegangan yaitu :
1.Tindakan yang baik dan tepat secara moral
2.Tindakan yang bermanfaat besar
3.Manfaat yang paling besar untuk paling banyak orang.
Dari ketiga prinsip di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
“ bertindaklah sedemikian rupa, sehingga tindakan itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak orang mungkin”.
2.Nilai positif etika ultilitarinisme
etika ultilitarinisme tidak memaksakn sesuatu yang asing pada kita. Etika ini justru mensistematisasikan dan memformulasikan secara jelas apa yang menurut penganutnya dilakukan oleh kita sehari–hari.
Etika ini sesungguhnya mengambarkan apa yang sesungguhnya dilakukan oleh orang secara rasional dalam mengambil keputusan dalam hidup, khususnya dalam haal morl dn juga bisnis.
Nilai positif etika ultilitarinisme adalah
a.Rasionlitasnya. Prinsip moral yang diajukan oleh etika ultilitarinisme tidak didasarakan pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami.
b.Universalitas. Mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang yang melakukan tindakan itu.
Dasar pemikirannya adalah bahwa kepentingan orang sama bobotnya. Artinya yang baik bagi saya, yang baik juga bagi orang lain.
Will Kymlicka, menegaskan bahwa etika ultilitarinisme mempunyai 2 daya tarik yaitu :
a.etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi moral semua manusia bahwa kesejahterahan manusi adalah yang paling pokok bagi etika dan moralitas
b.etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi kita bahwa semua kaidah moral dan tujuan tindakan manusia harus dipertimbangkan, dinilai dn diuji berdsarkan akibatnya bagi kesejahterahan manusia.
3.etika ultilitarinisme sebagai proses dan standar penilaian
etika ultilitarinisme juga dipakai sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijakan yang telah dilakukan. Keriteria – keriteria di atas dipakai sebagai penilai untuk mengetahui apakah tindakan atau kebijakan itu baik atau tidk untuk dijalankan. Yang paling pokok adalah tindakan atau kebijakan yng telah terjadi berdasarkan akibat dan konsekuensinya yaitu sejauh mana ia menghasilkan hasil terbaik bagi banyak orang.
Sebagai penilaian atas tindakan atau kebijakasanaan yang sudah terjadi, criteria etika ultilitarinisme dapat juga sekligus berfungsi sebagai sasaran atau tujuan ketika kebijaksanaan atau program tertentu yng telah dijalankan itu akan direvisi.
4.Analisis keuntungan dan kerugian
etika ultilitarinisme sangat cocok dipakai untuk membuat perencanaan dan evaluasi bagi tindakan atau kebijakan yang berkaitan dengan orang banyak. Dipakai secara sadar atau tidak sadar dalam bidang ekonomi, social, politik yang menyangkut kepentinagan orang banyak.
5.Kelemahan etika ultilitarinisme
a.Manfaat merupakan sebuah konsep yang begitu luas sehingga dalam praktiknya malah menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Kaarena manfaat manusia berbeda yang 1 dengan yanag lainnya.
b.Persoalan klasik yang lebih filosofis adalag bahwa etika ultilitarinisme tidak pernaah menganggap serius suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai dari suatu tindakan sejauh kaitan dengan akibatnya. Padahal, sangat mungkin terjadi suatu tindaakan pada dasarnya tidak baik, tetapi ternyata mendatangkan keuntungan atau manfaat
c.etika ultilitarinisme tidk pernah menganggap serius kemauan atau motivasi baik seseorang
d.variable yang dinilai tidaak semuanya bisa dikuantifikasi. Karena itu sulit mengukur dan membandingkan keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan variable yang ada.
e.Kesulitan dalam menentukan prioritas mana yang paling diutamakan.
f.Bahwa etika ultilitarinisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingn mayoritas. Yang artinya etika ultilitarinisme membenarkan penindasan dan ketidakadilan demi manfaat yang lebih bagi sekelompok orang.
Jalan keluar
Para filsuf yang menganut etika ultilitarianisme antara lain menaanggapi kritik tas kelemahan = kelemahan etika ini dengan membuat perbedaan antara ultilitarianisme aturan dan ultilitarianisme tindakan.
Itu berarti bukanlah suatu tindakan medapatkan manfaat terbesar bagi banyak orang tetapi yang pertama kali ditanyakan adalah apakah tindakan itu sesuai dengan aturan moral yang harus diikuti oleh semua orang. Jadi dalam hal ini suatu tindakan dapat dilakukan jika dapat memenhuni atau sesuai dengan aturan moral yang berlaku lalu dari situ baru kita dapat tentukan apakah tindakan tersebut dapat mendatangkan manfaat bagi sebesar mungkin orang.
Dengan cara ini kita bisa mempertimbangkan secaraa serius semua hak dan kepentingan semua pihak terkait secara sama tanpa memihak, termasuk hak dan kepentingan kita (contohnya perusahaan). Dengan demikiaan pada akhirnya kita bis sampai pada jalan keluar yang dapat dianggap paling maksimal menampung kepentingan semua pihak yang terkait dan memuaskan semua pihak, walaupun bukan yang paling sempurna.
Inti dari etika ultilitarianisme adalah harapan agar kebijaksanaan atau tindakan bisnis apa pun dan dari peusahaan manapun akan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait yang berkepentingan, terutama dalam jangka panjang. Tetapi kalau ini tidak memungkinkan, dimana ada pihak yang dikorbankan.